Seakan hidup tak pernah fana, seakan mati sejauh Dunia Tengah dalam Film fantasi yang
tidak akan pernah kau jamah. Hidup ternyata tidak lama.
Lahir-tumbuh dewasa-menghidup ikeluarga lalu bersiaga untuk asuransi diri di Akhirat besok atau lusa. Terlalu naïf jika hanya mengartikan hidup sebagai persinggahan, karena ternyata masih banyak yang menganggap hidup adalah Taman Bermain
yang tersedia segala permainan di dalamnya. Aku belum yakin akan tulisan ku di atas. Karena hatiku belum mengucapkan seutuhnya.Ya perlu Hati yang Utuh untuk mengeluarakan ide atau gagasan dalam tulisan. Sayangnya entah mengapa hati ini belum juga bias utuh ini. Mungkin hatiku sedang memiliki kesibukan yang lainnya,
sehingga tidak bias memberikan buah pikirnya untuk buah penaku saatini dan selanjutnya.
Saat
ini hanya ada satu permohonanku‘’
Rabb…jangan izinkan sesuatu terjadi kecuali yang telah engkau tuliskan untukku
‘’ Sebuah untaian kalimat yang dari hari kemarin diam dalam benakku dan dengan leluasanya menguasai pikiranku bahkan memenjarakannya. Ini atas Izinnyakah ?? Pasti. Langit selalu
ditemani sang awan untuk menyaksikan kepastiannya di bawah sana. Bagiku langit dan
awan adalah salah dua makhluk ciptaan Allah yang punya kelebihan sangat unik,
karena dia ditugaskan untuk diam
di atas sana sambil menyaksikan makhluk-makhluk Nya
menjalankan semua kepastianNya, menyaksikan semua hal ihwal yang manusia perbuat demi
keberlangsungan hidup mereka. Ah sungguh lucu sekali yang terjadi di
bawahsini…mereka ( manusia ) selalu menganggap dirinya benar dan jauh lebih baik dari pada yang lainnya,
padahal di atas sana
sang langit dan awan tersenyum lebar menyaksikan tingkah kita yang Konyol. Mondar-mandir sana-sini, berpakaian rapi sana-sini, berbuat baik sana-sini tapi juga berbuat kejelekan sana-sini, bermuka ceria sana-sini tapi juga bermuka masam sana-sini. Ah lucunya di bawah sini.
Mungkin
jika sang langit dan awan diizinkan bicara oleh Allah SWT, kalimat yang pertama
keluar adalah ‘’ kamu barusan menyanjungnya di sana, tapi kenapa mencelanya di
sini ? ‘’Apa itu adalah kenyataan yang sengaja Allah ciptakan ?? apa itu adalah
kepercayaan yang memang Allah anugerahkan??? Atau itu hanya sebuah permainan yang sudah diatur bagaimana akan berakhir ???
Jangankan makhluk-makhlukNya untuk menjawab pertanyaan itu, langit dan awan saja yang hanya ditugaskan sebagai penonton di atas sana kebingungan dan diam tanpa sepatah katapun melihat semua ini .
Oh Tuhan…berapa kali
harusku tuliskan hal ini agar kau mendengarnya ??? berapa kali kugoreskan tinta hitam pekat ini pada setiap lembaran hidupku?? Haruskah kembali ada yang harus terjatuh??? Haruskah kembali ada yang harus tertawa ???
Tertawa dan terjatuh adalah hal yang sama. Yang
tertawa merasakan kepedihan setelah tawanya habis, begitu pula yang
terjatuh, yang terjatuh merasakan tertawa saat jatuhnya habis. Inikah hidup yang memang sengaja kau rencanakan ??? dalam semua perbedaan cara hidup dan pola pikir yang tak terejawantahkan bahkan oleh seorang Professor??? Ah
sebenarnya mustahil ada kehidupan sepeti ini …atau mungkin memang kenyataan dan takdir yang terlanjur tertulis di atas sana. Jika memang demikian…ajari aku untuk menghapusnya Tuhan. Ajari aku untuk kembali menuliskan kenyataanku di hari kemudian dengan pena dan tintaku saja, sampai aku jenuh untuk melakukannya dan akhirnya memasrahkan diri untuk kembali kau tuliskan segala kenyataanku.
Jika pena dan tinta yang Kau gunakan tidaklah sama dengan pena dan tinta yang kami miliki,
lantas dimana
kami mendapatkannya, di toko
buku terdekat,
di agen makanan terjauh atau bahkan di Pasar ON
LINE….ohhhh ternyata pena dan tinta itu bukan berarti Pena dan tinta secara akal kita, tetapi pena dan tinta secara artificial tidak alami dan buatan. Artinya sejatinya manusia dan segala mahkluknya adalah pemegang dan pemilik penuh suratan tak dir dan kenyataan. Hanya saja mereka butuh pena dan tintanya. Pena dan tinta yang tertuang dalam sebuah ‘’ USAHA ‘’.
Jika sudah berusaha makaPena dan tinta sudah menjadi milik mereka. Cara untuk memiliki pena dan tinta tersebut adalah “USAHA ‘’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar