Pernah terpikir, mengapa ada beda jika memang semua tak sama, bukankah sama-sama beda adalah persamaan? Ya...sama seperti sore tadi.
Pertemuan sore ini begitu berbeda, padahal kita bertemu dengan sengaja. Tapi waktu masih tak setuju. Waktu masih ragu untuk itu. Aku tidak menyalahkan waktu untuk pertemuan ini. Aku begitu menyukainya. Bagaimana denganmu?
Aku tuliskan ini di tengah getaran do'a dan bayangan senja yang tidak menyapa. Bagaimana denganmu? Pernahkah ku tertulis dalam lembar rencanamu?
Ya aku tak Peduli Beda ini. Karena Beda ini adalah Sama kita.
Selasa, 08 Maret 2016
Sore tanpa senja
Temani aku menulis
Maaf jika masa-masa itu terasa cepat terlewati, terasa mudah untuk disimpan dalam jeruji besi.
Entah ini kenyataan yang dipaksakan atau memang kenyataan yang memaksa. Biar guguran daun telah bangkit kembai mungkin tidak dengan kau untuk kembali.
Bila matahari enggan untuk pergi tidak dengan kau yang pergi se-pagi ini. Se-pagi saat aku rangkum mimpi-mimpiku untuk melewati hari bersamamu, saat mata menunggu raga bersiap menyapa pagi, lalu mengapa engkau pergi se-pagi ini?
Entah terlanjur atau terlambat untuk hal yang satu ini. Banyak kisah yang tak bercerita juga banyak hati yang tak berpenghuni dan di sini... ada beribu perasaan tanpa nama, beribu sajak tanpa nada juga BERIBU PUISI TANPA PENA. Maka temani aku menulis...wahai rindu.
Entah ini kenyataan yang dipaksakan atau memang kenyataan yang memaksa. Biar guguran daun telah bangkit kembai mungkin tidak dengan kau untuk kembali.
Bila matahari enggan untuk pergi tidak dengan kau yang pergi se-pagi ini. Se-pagi saat aku rangkum mimpi-mimpiku untuk melewati hari bersamamu, saat mata menunggu raga bersiap menyapa pagi, lalu mengapa engkau pergi se-pagi ini?
Entah terlanjur atau terlambat untuk hal yang satu ini. Banyak kisah yang tak bercerita juga banyak hati yang tak berpenghuni dan di sini... ada beribu perasaan tanpa nama, beribu sajak tanpa nada juga BERIBU PUISI TANPA PENA. Maka temani aku menulis...wahai rindu.
Langganan:
Postingan (Atom)