Maaf jika masa-masa itu terasa cepat terlewati, terasa mudah untuk disimpan dalam jeruji besi.
Entah ini kenyataan yang dipaksakan atau memang kenyataan yang memaksa. Biar guguran daun telah bangkit kembai mungkin tidak dengan kau untuk kembali.
Bila matahari enggan untuk pergi tidak dengan kau yang pergi se-pagi ini. Se-pagi saat aku rangkum mimpi-mimpiku untuk melewati hari bersamamu, saat mata menunggu raga bersiap menyapa pagi, lalu mengapa engkau pergi se-pagi ini?
Entah terlanjur atau terlambat untuk hal yang satu ini. Banyak kisah yang tak bercerita juga banyak hati yang tak berpenghuni dan di sini... ada beribu perasaan tanpa nama, beribu sajak tanpa nada juga BERIBU PUISI TANPA PENA. Maka temani aku menulis...wahai rindu.
Entah ini kenyataan yang dipaksakan atau memang kenyataan yang memaksa. Biar guguran daun telah bangkit kembai mungkin tidak dengan kau untuk kembali.
Bila matahari enggan untuk pergi tidak dengan kau yang pergi se-pagi ini. Se-pagi saat aku rangkum mimpi-mimpiku untuk melewati hari bersamamu, saat mata menunggu raga bersiap menyapa pagi, lalu mengapa engkau pergi se-pagi ini?
Entah terlanjur atau terlambat untuk hal yang satu ini. Banyak kisah yang tak bercerita juga banyak hati yang tak berpenghuni dan di sini... ada beribu perasaan tanpa nama, beribu sajak tanpa nada juga BERIBU PUISI TANPA PENA. Maka temani aku menulis...wahai rindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar