Kesedihan hanya bisa hilang dengan kehadiran kebahagiaan, jika sedihnya tak bisa kau hapuskan maka kau bukan bahagianya, juga bukan pelipur laranya.
Aku kecewa, ya amat kecewa pada diriku sendiri yang belum bisa menjadi bahagia mu. Aku iri pada deraian ombak air laut yang bisa kapan saja menyapamu dan menghantarkan sejuta kebahagiaan untuk mu. Aku juga iri pada angin laut yang bisa kapan saja menghembuskan semilir angin kebahagiaan untuk mu dan aku juga iri pada air laut yang semakin senja semakin pasang, karena saat itu ia sedang berlari dengan riangnya di tepi pantai sana dan dengan bebas aku '' air laut yang pasang" bisa memandangmu dari kedalaman pasir pantai yang kau jejaki.
Tapi aku juga bahagia, karena ternyata 2 tahun 3 bulan setelah kelahiranku Tuhan sengaja menciptakanmu agar bisa buatku jadi orang yang ter-bahagia di bumi.
Tapi nyatanya aku bukan yang terbaik untuk dipilih, nyatanya ada yang mampu menghapus sedihmu dengan kehadirannya, nyatanya ada yang mampu jadi pelipur laramu...ya dialah yang terbaik...jadi...aku biarkan yang terbaik yang terpilih....